Sumber: Data Arsitek Jilid 2, 1995 1. Kelompok Kegiatan Utama Tabel 5.3 Besaran Ruang Dinas Perindustrian Dan Perdagangan NO INSTANSI BAGIAN KEBUTUHAN RUANG STANDAR SUMBER LUAS KAPASIT AS LUAS TOTAL 1 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepala Dinas Ruang Kerja 25 mΒ² PM 25 mΒ² Ruang Tamu 12 mΒ² PM Toilet 4 mΒ² PM 41 mΒ² 2
a. Program Ruang Pemrograman dalam arsitektur dapat dikatakan sebagai proses menggali fakta-fakta hingga menetapkan kebutuhan-kebutuhan klien. Didalam proses ini terdapat sejumlah pertimbangan-pertimbangan seperti fungsi ruang termasuk didalamnya, bentuk, ekonomi hingga waktu Pena,William, 1977 Berbicara mengenai pertimbangan fungsi, berarti secara tidak langsung berkenaan dengan masalah ruang. Maka program ruang pada dasarnya adalah menetapkan kebutuhan ruang yang dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan klien. Tahapan Pemrograman ruang berturut-turut adalah a. Menetapkan Kebutuhan Ruangb. Menetapkan Besaran Ruangc. Menetapkan Pola Hubungan Ruangd. Menetapkan Zoning/pengelompokkan Fungsi Ruange. Menetapkan Kualitas Ruang b. Kebutuhan Ruang Kebutuhan ruang menetapkan macam fungsi ruang yang dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan klien. Tahapan-tahapan menetapkan kebutuhan ruang adalah a. Menetapkan Pelaku b. Menetapkan Jenis Pelaku c. Jumlah Pelaku d. Menetapkan Aktifitas Pelaku yang Akan Diakomodir e. Pengelompokkan Pola Aktifitas yang seragam f. Menetapkan Kebutuhan Ruang Menetapkan Pelaku, Jenis dan JumlahnyaTahap paling awal dari proses menetapkan kebutuhan ruang adalah penetapan akan pelaku . Pelaku dapat dibagi dalam dua jenis yaitu a. Pelaku internal privatPelaku internal/privat adalah pelaku individu maupun kelompok yang berhubungan langsung dengan aktifitas, pemilikan serta pengelolaan suatu ruang. Kelompok ini pula yang secara legalitas formal berhak menggunakan ruangan internal/privat inipun dapat dibagi atas hirarki/tingkatan privasinya, dari suatu tingkat privasi rendah hingga tinggi. b. Pelaku eksternal publikPelaku eksternal/publik adalah pelaku individu maupun kelompok yang berhubungan langsung dengan aktifitas suatu ruang, namun tidak secara langsung berhubungan dengan kepemilikan maupun pengelolaan ruang tersebut. Penetapan pelaku mengandung makna bahwa hanya pelaku-pelaku inilah yang nantinya akan menggunakan ruang yang direncana. Jenis pelaku, disis lain adalah penggolongan pelaku-pelaku yang telah ditetapkan dalam 2 kelompok internal/privat dan eksternal/publik yang telah disebutkan diatas. Selain itu, jumlah masing-masing pelakupun harus pula ditetapkan, karena akan mempengaruhi besar area ruang yang akan direncanakan. Menetapkan Pola Aktifitas Pelaku Yang Akan Diakomodir Pola aktifitas adalah seluruh kegiatan pelaku dalam satu waktu hari, minggu, bulan, tahun dst. yang memiliki suatu keteraturan di dalam ruang yang direncana. pola aktifitas ini dapat dirumuskan melalui pembuatan skenario aktifitas pelaku yang mungkin terjadi. Skenario aktifitas dapat dilakukan melalui kegiatan pengamatan observasi terhadap aktifitas-aktifitas pelaku yang ada pada ruang yang akan direncanakan atau dengan mengamati pola aktifitas pada ruang dengan fungsi yang serupa dengan ruang yang akan direncana. Pengelompokkan Pola Aktifitas Yang Serupa Tahapan berikutnya setelah pola aktifitas didapatkan, adalah mengelompokkan pola-pola yang memiliki kesamaan. Perlu untuk dicermati adalah pola-pola yang membutuhkan suatu ruang khusus dan yang dapat digabungkan dengan ruang lainnya. Hal ini sangat penting karena tidak seluruh pola aktifitas menuntut suatu ruang yang mandiri. Menetapkan Kebutuhan Ruang Tahap akhir dari proses ini adalah dengan menetapkan ruang-ruang yang dibutuhkan. Mengingat bahwa terdapat pola-pola aktifitas yang serupa namun tidak diakomodir dalam sebuah ruangan, maka perlu pula dicatatkan akan jumlah ruang yang akan dibuat. Untuk memudahkan proses menetapkan kebutuhan ruang ini, dapat dibuat sebuah tabel yang menggambarkan seluruh data yang telah didapatkan. No. Pelaku Jenis Pelaku Jumlah Pelaku Skenario Aktifitas Pelaku Kebutuhan Ruang c. Besaran RuangPada dasarnya ruang adalah tempat aktifitas manusia, oleh karena itu untuk dapat menghitung besaran suatu ruang, terdapat sejumlah pertimbangan. Pertimbangan- pertimbangan dalam menghitung besarnya suatu ruang adalah a. Pelaku menyangkut besaran antropormorfik dan jumlah pelaku b. Aktifitas jenis ,karakteristik dan macam aktifitas c. Furniture peralatan yang mendukung suatu aktifitas Besaran Pelaku Pelaku dalam hal ini adalah orang atau sekelompok orang yang akan beraktifitas dan menggunakan suatu ruangan. Besaran pelaku dapat diprediksikan besarnya dengan melihat besaran antropomorfik dan jumlah pelaku yang akan menggunakan suatu ruang. Besaran antropomorfik menunjuk pada besaran tubuh seorang pelaku. Besaran ini dapat berbeda untuk satu orang terhadap lainnya. Namun untuk dapat memudahkan perhitungan, umumnya dapat digunakan standar besaran antropomorfik yang telah distandarisasikan. Besaran ini dapat mengacu pada besaran antropomorfik yang pada buku Data Arsitektur standar Eropa ataupun Time Saver Standart Standar Amerika. Pada besaran antropomorfik ini, dapat dilihat luasan area seorang pelaku pada kondisi berdiri, berjalan, duduk hingga tidur. Jumlah Pelaku umumnya dapat diperhitungkan dengan membandingkan jumlah pelaku suatu ruang dengan ruang lainnya yang memiliki fungsi dan aktifitas yang serupa. Selain itu jumlah pelaku dapat pula dihitung besarnya melalui suatu prediksi aktifitas ruang kedepan lihat penjelasan mengenai pola aktifitas pada bagian sebelumnya. Proses ini membutuhkan kejelian dan ketelitian di dalam melakukannya. Karena tidak jarang suatu ruang ternyata dinyatakan gagal dikarenakan kesalahan perencana didalam melakukan prediksi jumlah pelaku. Besaran Aktifitas Aktifitas suatu ruangan berarti seluruh kegiatan yang dilakukan di dalam ruangan tersebut. Jenis aktifitas dapat digolongkan atas 2 macam yaitu aktifitas kelompok dan individu. Karakteristik suatu aktifitas terbagi atas aktifitas formal dan informal. Sedangkan macam aktifitas dapat berupa aktifitas bekerja, bermain, ibadah, istirahat, dan sebagainya. Besar area aktifitas yang dapat ditampung dalam suatu ruang dapat dihitung sebesar 20 β 30 % dari luas ruang yang digunakan untuk pelaku dan furniture. Dalam nilai ini tercakup pula besarnya sirkulasi pergerakan yang terjadi dalam ruangan tersebut. Nilai 20 β 30% ini didasrkan atas efisiensi ruang terhadap faktor ekonomi kontruksi bangunan. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa besarnya aktifitas dapat mencapai lebih dari nilai 20 β 30% ini. Hal tersebut dapat dikarenakan faktor ekonomi tidak menjadi prioritas utamanya. Besaran Furniture Furniture atau perlengkapan ruang, ditetapkan sesuai dengan macam aktifitas serta jumlah pelaku yang menggunakannya. Sebagai acuan guna memudahkan mendapatkan besar luasan area yang akan digunakan untuk suatu furniture, dapat digunakan standar- standar besaran yang telah ada data Arsitektur, Neufert. No. Nama Ruang Jumlah Pelaku orang Besar area Pelaku A m2 Besaran Furniture B m2 Besaran Aktifitas 20 β 30% A+B m2 Contoh Sebuah rumah direncanakan akan dibangun. Rumah ini diharapkan akan dapat menampung sebuah keluarga kecil bapak pekerja kantor, ibu ibu rumah tangga dan anak pelajar smp, dan tamu- tamu yang akan berkunjung. Rencanakan ruang-ruang yang harus disediakan untuk rumah tersebut! 1. Kebutuhan Ruang No. Pelaku Jenis Pelaku Jumlah Pelaku Skenario Aktifitas Pelaku Kebutuhan Ruang 1. Bapak Privat 1 Makan, Tidur, mandi/wc, bekerja, istirahat, mandi, bercengkerama dengan keluarga, makan malam, Menerima tamu, mengerjakan tugas kantor, menonton tv/musik, tidur R. MakanR. TidurK. Mandi/lavatoriR. IstirahatR. TamuR. Audio VisualR. Kerja 2. Ibu Privat 1 Menyiapkan Makan malam, makan malam, membersihkan bekas makan malam tidur, menyiapkan sarapan, membersihkan rumah, mandi, belanja, menerima tamu, menyiapkan makan siang, mencuci dan, menyeterika pakaian istirahat, mandi, bercengkerama dengan keluarga, menyiapkan makan malam, makan malam, istirahat, tidur, dll R. DapurR. MakanR. CuciR. TidurK. Mandi/lavatoriR. Cuci baju dan seterika pakaianR. TamuR. IstirahatR. Audio Visual 3. Anak Privat 1 Makan Malam,membersihkan bekas makan malam, Belajar, Tidur, mandi, sarapan, sekolah, istirahat, makan siang, ekskul/sekolah, istirahat, mandi,makan malam, mengerjakan tugas, istirahat, tidur R. TidurK. Mandi/lavatoriR. MakanR. CuciR. BelajarR. Audio VisualR. IstirahatR. Tamu 4. Tamu Publik 1 - 4 Berbincang-bincang, menonton tv, mengerjakan tugas R. TamuR. Audio VisualR. BelajarR. Bekerja Dari daftar kebutuhan ruang yang telah didapatkan, dapat dibuat penyederhanaan ruang dengan cara menggabungkan ruang-ruang yang memiliki fungsi dan karakteristik yang sama. Namun harus dicermati bahwa tidak seluruh ruang ynag memilik kesamaan harus disatukan, karena dimungkinkan pula untuk dipisahkan seperti kamar mandi untuk bapak dan ibu terhadap anak, ruang tidur bapak dan ibu terhadap anak dsb. Sehingga total kebutuhan ruang yang harus disediakan adalah a. R. Tidur Bapak/Ibu b. R. Tidur Anak c. R. Makan d. R. Cuci pakaian dan seterika e. R. Dapur dan cuci f. R. Istirahat/keluarga g. R. Audio Visual h. R. Tamu i. R. Kerja dan Belajar j. Kamar Mandi/lavatori khusus Bapak/Ibu mandi/lavatori 2. Besaran Ruang a. Terhadap Pelaku No. Nama Ruang Pelaku jumlah 0,8 M2 Luas M2 1. R. Tidur Bapak/Ibu BapakIbuAnak 3 X 0,8 = 2,4 2. R. Tidur Anak AnakIbuBapakTamu 1 4 X = 3,2 3. R. Makan IbuBapakAnak 3 X 0,8 = 2,4 4. R. Cuci dan Setrika Ibu 1 X 0,8 = 0,8 5. R. Dapur dan Cuci IbuBapakAnak 3 X 0,8 = 2,4 6. R. Istirahat BapakIbuAnak 3 X 0,8 = 2,4 7. R. Audio Visual BapakIbuAnakTamu 2 5 X 0,8 = 4,0 8 R. Tamu BapakIbuAnakTamu 2 5 X 0,8 = 4,0 9 R. Kerja dan Belajar BapakAnakTamu 1 3 X 0,8 = 2,4 10 Kamar Mandi/lavatori Khusus Bapak dan Ibu BapakIbu 2 X 0,8 = 1,6 11 Kamar Mandi/lavatori 1. Bapak/Ibu/Anak/Tamu 1 X 0,8 = 0,8 b. Terhadap Furniture No. Ruang Furniture jumlah Luas M2 1. R. Tidur Bapak/Ibu 1. Tempat Tidur 1 2. Lemari Pakaian 1 3. Meja Rias/Toalet 1 1. 1 X 2X1 = 2 2. 1 X 1 X 0,5 = 0,5 3. 1 X 0,5 X 0,5 = 0,25 2. R. Tidur Anak 1. Tempat Tidur 1 2. Lemari Pakaian 1 3. Meja belajar 1 4. Lemari buku 1 1. 1 X 2X0,5 = 1 2. 1 X 1 X 0,5 = 0,5 3. 1 X 0,5 X 1 = 0,5 4. 1 X 0,5 X 0,5 = 0,25 3. R. Makan 1. Meja makan 1 2. Kursi Makan 5 3. Lemari Perabot Makan 1 4. Wastafel 1 1. 1 X 1 X 1,5 = 1,5 2. 5 X 0,5 X 0,5 = 1,25 3. 1 X 1 X 0,5 = 0,5 4. 1 X 0,5 X 0,5 = 0,25 4. R. Cuci dan Setrika 1. Meja Seterika 1 2. Kursi 1 3. Lemari Pakaian 1 1. 1 X 0,5 X 1 = 0,5 2. 1 X 0,5 X 0,5 = 0,25 3. 1 X 1 X 0,5 = 0,5 5. R. Dapur dan Cuci 1. Meja Pantry 1 2. Meja Cuci 1 3. Rak Piring 1 1. 1 X 0,5 X 1 = 0,5 2. 1 X 0,5 X 1 = 0,5 3. 1 X 0,25 X 0,5 = 1,25 6. R. Istirahat 1. Kursi 3 2. Meja 1 1. 3 X 0,5 X 0,5 = 0,75 2. 1 X 0,5 X 0,5 = 0,25 7. R. Audio Visual 1. Perlengkapan Audio Visual 1 2. Sofa 4 3. Meja 1 1. 0,5 X 1 = 0,5 2. 4 X 0,5 X 0, 5 = 1 3. 1 X 0,5 X 0,5 = 0,25 8. R. Tamu 1. Kursi 5 2. Meja 1 3. Rak 1 1. 5 X 0,5 X 0,5 = 1,25 2. 1 X 0,5 X 0,5 = 0,25 3. 1 X 1 X 0,5 + 0,5 9. R. Kerja dan Belajar 1. Meja kerja 2 2. Kursi 3 3. Lemari Buku 2 1. 2 X 0,5 X 1 = 1 2. 3 X 0,5 X 0,5 = 0,75 3. 2 X 0,5 X1 = 1 10. Kamar Mandi/lavatori Khusus Bapak dan Ibu 1. Bathub 1 2. Closet 1 3. Wastafel 1 1. 1 X 0,5 X 2 = 1 2. 1 X 0,5 X 1 = 0,5 3. 1 X 0,5 X 0,5 = 0,25 11. Kamar Mandi/lavatori 1. Bak Mandi 1 2. Closet 1 1. 1 X 0,5 X 0,5 = 0,25 2. 1 X 0,5 X 1 =0,5 c. Terhadap Aktifitas No. Ruang Furniture + Pelaku A M2 Luas = 20% A M2 1. R. Tidur Bapak/Ibu 2,4 + 2,75 = 5,15 1,03 2. R. Tidur Anak 2,25 + 3,2 = 5,45 1,09 3. R. Makan 3,5 + 2,4 = 5,9 1,18 4. R. Cuci dan Setrika 1,25 + 0,8 = 2,05 0,41 5. R. Dapur dan Cuci 2,25 + 2,4 = 4,65 0,93 6. R. Istirahat 1 + 2,4 = 3,4 0,68 7. R. Audio Visual 1,75 + 4 = 5,75 1,15 8. R. Tamu 2 + 4 = 6 1,2 9. R. Kerja dan Belajar 2,75 + 2,4 = 5,15 1,03 10. Kamar Mandi/lavatori Khusus Bapak dan Ibu 1,75 + 1,6 = 2,35 0,47 11. Kamar Mandi/lavatori 0,75 + 0,8 = 1,55 0,311 Maka luas total untuk setiap ruang adalah No. Ruang Furniture + Pelaku A + Aktifitas M2 Luas M2 1. R. Tidur Bapak/Ibu 2,4 + 2,75 + 1,03 6,18 2. R. Tidur Anak 2,25 + 3,2 + 1,09 6,54 3. R. Makan 3,5 + 2,4 +1,18 7,08 4. R. Cuci dan Setrika 1,25 + 0,8 + 0,41 2,46 5. R. Dapur dan Cuci 2,25 + 2,4 + 0,93 5,58 6. R. Istirahat 1 + 2,4 + 0,68 4,08 7. R. Audio Visual 1,75 + 4 + 1,15 6,9 8. R. Tamu 2 + 4 + 1,2 7,2 9. R. Kerja dan Belajar 2,75 + 2,4 + 1,03 6,18 10. Kamar Mandi/lavatori Khusus Bapak dan Ibu 1,75 + 1,6 + 0,47 2,82 11. Kamar Mandi/lavatori 0,75 + 0,8 + 0,311 1,86 12. Luas Total 56,88
Akantetapi, jika Anda bingung memilih desain interior ruang tamu yang cocok, berikut ini beberapa inspirasi desain interior ruang tamu sederhana yang elegan: 1. Dinding batu alam. B+ M House oleh DP+HS Architects (Sumber: arsitag.com) Jika wallpaper dinding sudah terlalu umum untuk digunakan, Anda bisa menggunakan batu alam sebagai penggantinya.
Material dan elemen-elemen dekoratif yang digunakan dalam desain interior ruang tamu industrial benar-benar tampak menarik secara visual. Tampak sangat bernyawa dengan penampilannya yang sangat impresif. β Langkanya penggunaan gaya desain interior industrial pada bangunan-bangunan residensial atau hunian, tidak berarti adanya semacam keengganan atau bahkan kesan βharamβ dalam tanda kutip, penggunaan gaya desain interior tersebut. Beberapa rumah dengan desain interior industrial justru menampilkan kesan artistik yang kuat serta visualisasi yang sangat atraktif, terutama pada desain interior ruang tamunya. Umum kita kenal dan ketahui, gaya desain interior industrial banyak diadaptasi juga diterapkan pada ruang-ruang komersial seperti kafe atau kantor. Namun sangat jarang digunakan dan diterapkan pada area-area hunian. Tren dan serbuan gaya desain interior minimalis bisa jadi alasan kuat kenapa desain interior industrial sangat jarang digunakan. Apalagi saat mempersoalkan tren perkembangan ukuran hunian berukuran kecil dengan desain yang kompak, bisa kita jadikan dasar argumentasi kenapa desain interior industrial seperti kurang mendapatkan tempat. Desain interior ruang tamu industrial yang macho dan maskulin Desain interior ruang tamu industrial yang macho dan maskulin adalah merupakan bagian dari perkembangan gaya desain interior yang mengedepankan dan menghasilkan kreasi bentuk, konfigurasi, serta komposisi garis atau warna, garis dan warna, atau gabungan keduanya. Bentuk-bentuk tiga atau dua dimensi pada desain interior ruang tamu industrial, memberikan kesan estetik yang sangat khas. Gaya desain interior dengan warna-warna monokromatik yang menampilkan nuansa ruangan yang unik. Desain ruang tamu industrial. ~via digsdigs Kafe, co-working space, serta beberapa ruang-ruang publik di perkotaan hari ini, cenderung memilih gaya desain interior industrial. Hal tersebut merupakan pilihan sejak awal desain dan konstruksi interior eksterior sejak mula. Namun lain hal jika rumah-rumah atau hunian-hunian berukuran kecil, menggunakan dan memilih desain interior industrial tentu memiliki risiko-risiko tertentu. Konsekuensi langsung yang lahir adalah mengubah beberapa konstruksi interior yang seharusnya merupakan rancangan awal. Apartemen industrial. ~ via softtosd Atap ekspos, dinding ekspos hingga lantai ekspos adalah elemen-elemen atau faktor dan ciri khas gaya desain interior ruang tamu industrial. Begitu pula perabotan atau furnitur yang digunakan, cenderung tanpa finishing cat dan lebih menunjukan warna aslinya. Interior ruang tamu gaya industrial. ~ via pinterest Desain interior ruang tamu industrial dan barang-barang daur ulang Dalam beberapa situasi, desain interior ruang tamu industrial menampakan penggunaan furnitur yang berasal dari barang-barang daur ulang. Furnitur daur ulang ini memang sangat lazim digunakan dalam desain interior industrial. Begitu pula dengan pilihan furnitur berbahan kayu, tanpa cat serta hanya cukup menggunakan politer. Sementara furnitur berbahan besi, aluminium atau stainless, juga memiliki kecenderungan serupa. Dibiarkan sesuai bentuk dan tampilan awal material aslinya. Gaya desain interior industrial apartemen mini. ~ via pinterest Desain interior ruang tamu industrial benar-benar memberikan visualisasi yang sangat atraktif. Kesan macho, maskulin dengan nuansa artistik yang kuat, mampu memberikan kenyamanan dan menampilkan suasana yang sama sekali berbeda dari yang biasa kita lihat dalam gaya desain interior lainnya.
TahapanPemrograman ruang berturut-turut adalah : a. Menetapkan Kebutuhan Ruang b. Menetapkan Besaran Ruang c. Menetapkan Pola Hubungan Ruang d. Menetapkan Zoning/pengelompokkan Fungsi Ruang e. Menetapkan Kualitas Ruang b. Kebutuhan Ruang Kebutuhan ruang menetapkan macam fungsi ruang yang dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan klien.
Daftar kebutuhan ruang untuk prakiraan perhitungan luas bangunan, biaya jasa desain arsitek, kontraktor, perizinan dll. Daftar kebutuhan ruang Daftar kebutuhan ruang adalah sebuah daftar yang berisi berbagai ruangan dan luasan yang diperlukan pada sebuah bangunan rumah anda dll. Dari sini kita bisa mendapatkan perkiraan awal sementara mengenai berapa total luas bangunan yang akan terjadi. Oya, bila anda bingung menentukan luasan, maka cukup dengan daftar ruangnya saja, nanti biar arsiteknya yang membantu memperkirakan luasannya, jangan kuatir, tidak masalah. Perkiraan luasan total ini sangat penting, kenapa? Karena dari luasan ini bisa digunakan untuk mengetahui luas lantai terhadap kapasitas lahan, apakah ia akan menjadi 1 atau 2 lantai, dan tak kalah pentingnya adalah perkiraan anggaran biaya, dari mulai biaya jasa desain arsitek, kontraktor, perizinan dll. Contoh Misalkan luas lahan 100 m2, lalu didapat dari daftar luas bangunan adalah 150 m2, maka kita sudah tahu bahwa bangunan anda akan 2 akan menggunakan daftar ini untuk bahan desain tata ruang dan fee yang diperlukan biaya desain/per m2.Kontraktor/pemborong biasanya sudah punya patokan harga konstruksi bangunan per m2, dari harga tersebut bisa anda kalikan dengan luasan perizinan membangun bangunan juga erat dengan luasan bangunan dst. Dari penjelasan diatas maka ada baiknya kita mempersiapkan daftar kebutuhan ruang ini. Buatlah secara sederhana, ada nama ruang, banyaknya ruang dan luasan setiap ruangnya. Contoh Kamar tidur anak, 2 buah, 10 tidur utama, 1 buah, 20 in closet, 1 buah, 6 mandi dalam, 1 buah, 4 keluarga, 1 buah, 20 dst. Cara mengukur ruangan yang dibatasi dinding Ini sekedar pencerahan saja, tetapi ada perbedaan antara ukuran ruang terbuka dengan ruangan yang dibatasi oleh dinding bata. Dinding bata secara default dianggap memiliki ketebalan 15 cm. Sehingga ukuran ruangan bisa dibedakan menjadi 2, yaitu kotor β diluar pengurangan tebal dinding, dan bersih β sudah dikurangi tebal dinding 15 cm diatas. Contoh Ada 3 ruangan ukuran 4 x 3 yang berdampingan A, B & C. Pada ruang A & C hanya ada satu sisi yang dibatasi dinding, maka ukuran horizontal A & C adalah panjang kotor awal yang 4 m dikurangi lebar β setengah dari tebal dinding 15 cm. Kenapa hanya setengahnya? Karena yang sisa setengahnya lagi dikurangkan ke ruangan B yang berada di tengah. Dinding bata setebal 15 cm kita bagi 2, setengah yang cm dikurangkan ke ruangan warna biru A dan sisa setengah cm dikurangkan ke ruangan berwarna coklat B. Jadi A & C masing-masing dikurangi cm, dari 4 m menjadi m. Sedangkan pada ruangan B, karena dibatasi oleh 2 dinding di sisi kanan dan kiri, maka panjang horizontal B dikurangi cm di sisi kiri & cm lagi di sisi kanan, atau biar mudah, apabila sebuah ruangan di batasi dinding pada kedua sisinya maka ia tinggal dikurangi 15 cm cm x 2. Karena ruang B dikurangi kiri & kanan, maka ukuran bersih yang tersisa dalah m. Ukuran ruangan bersih Lalu bagaimana kalau kita menginginkan sebuah ruangan berukuran 4 x 3 β bersih, dalam ke dalam, sudah dikurangi tebal dinding? Mudah saja, tinggal tambahkan 15 cm pada ukuran tersebut, dari yang awalnya 4 x 3 menjadi x m. Maka setelah ada dinding akan didapatkan ruangan bersih berukuran 4 x 3 m. Di lapangan ukuran kelipatan 15 cm ini sudah biasa, para pekerja sudah pada paham, tidak masalah. Ok, setelah ada pencerahan mengenai ukuran yang diinginkan dalam menentukan dimensi ruangan maka kita bisa melanjutkan dengan pembuatan daftar kebutuhan ruang. Panduan Cara menghitung kebutuhan ruang. Agar mudah saya coba buatkan tabel patokan sederhana dibawah. Daftarnya saya buat berdasarkan pengalaman mendesain selama ini. Misalkan ada ruang yang belum dimasukan anda bebas untuk menambahkan. Ukurannya saya atur dari kecil hingga membesar, ukuran kecil adalah ukuran minimum yang saya rasa jangan sampai kurang dari itu, dibawah itu akan tidak nyaman. Sedangkan ukuran sedang & besar hanya patokan saja, mau anda adopsi silakan, mau di modifikasi silakan. Tabel daftar kebutuhan ruang Disusun sesuai urutan abjad. Janga lupa tambahkan 15 cm bila anda ingin ruangan bersih setelah dikurangi dinding khusus untuk kamar mandi dan toilet sudah saya tambahkan 15 cm. AreaKecil mTotal Kecil m2Sedang mTotal Sedang m2Besar mTotal Besar m2Alat Musik1 x 22Alat Olahraga1 x 22Dapur x 253 x 264 x 312Dapur x 253 x x 312Foyer2 x 24Garasi Mobil3 x x 6184 x 624Garasi Motor1 x 22K. x x x x x 393 x Tidur Utama3 x 393 x 4124 x 520Mushalla2 x 242 x 363 x 39Pantry2 x x x Luar / Carport3 x x 6184 x 624R. Mesin Cuci2 x 242 x x 36R. x Keluarga3 x 393 x 4124 x 416R. Makan3 x 393 x 4124 x 416R. Santai3 x 393 x 4124 x 416R. Setrika2 x 242 x x 36R. Tamu3 x 393 x 4124 x 416Tangga Putar x x U2 x 5102 x x x x In x x x tabel daftar kebutuhan ruang Tabel di atas hanyalah ALAT BANTU PERKIRAAN saja ya, bukan saklek. Bisa saja nanti saling silang, ruang A ambil minimum, ruang B ambil maksimum dll dst. Jadi jangan dipatok, apalagi nodong ke saya kenapa luasan yang Anda hitung beda dengan yang saya ajukan. Kenapa begitu? Kan belum tentu bentuk lahannya seperti apa, kondisi lapangan bagaimana, dan kebutuhan Anda juga pasti unik, pasti perlu ada penyesuaian dan koreksi dari tabel di atas. Arsitek bukan dewaβ¦. Sirkulasi faktor tak terukur dll Setelah didapatkan total luasan dari tabel diatas, maka berikutnya kita perlu menambahkan juga sirkulasi. Koridor ruang dalam & luar, teras, selasar dll, adalah faktor yang belum bisa diukur secara pasti saat ini, namun mereka ada, dan nyata di lapangan. Dari pengalaman biasanya penambahannya di kisaran 10 β 20% dari total luasan awal. Misal dari tabel diatas kita dapatkan luas 120 m2, maka dengan sirkulasi dll, luasan akhir di kisaran 132 β 144 m2. Luasan 132 β 144 m2 inilah yang akan kita gunakan saat ini. FYI, kita tidak bisa menggunakan luas lahan 100% untuk bangunan, peraturan bangunan mensyaratkan adanya alokasi area hijau untuk resapan dll. Detilnya seperti apa tergantung kepada peraturan di wilayah masing-masing. Oke seperti itu contoh daftarnya, rasanya dari sini anda semua sudah bisa membuat daftar program ruang rumah tinggal sendiri ya, tinggal diikuti dan silakan di modif sesuai kebutuhan. Setelah kita elesai membuat daftar diatas maka bisa melangkah ke tahap selanjutnya, yaitu menyusun data awal. Seperti apa data awal tersebut & bagaimana cara menyiapkannya? Silakan lihat tautan berikut mengenai bagaimana cara menyiapkan data awal mendesain rumah tinggal π Akhir Nah demikian postingan kali ini mengenai panduan pembuatan daftar kebutuhan ruang untuk desain rumah tinggal. Semoga bisa menjadi pencerahan bagi kita semua . Bagaimana pendapat anda mengenai tabel diatas? Ada pertanyaan, saran atau masukan? Silakan berbagi komentar dibawah π Lihat juga postingan lainnya mengenai Bagaimana Cara Perhitungan Dalam Mendesain TanggaBagaimana Cara Mendesain Dan Menghitung Sudut Kemiringan Tanjakan RampKeuntungan menggunakan jasa desain arsitekBerbagai Contoh Desain Tangga Terima kasih telah berkunjung β Arginuring Arsitek, jasa desain arsitek online seluruh Indonesia.
StandarKompetensi Arsitek IAI 1. 1 SERTIFIKASI ARSITEK Referensi : 1. UU Jasa Konstruksi 18 / 1999 & turunannya 2. UU Bangunan Gedung 28/2002 & turunannya 3. UU Penataan Ruang 26 / 2007 & turunannya 4. UU Perumahan & Kawasan Permukiman 1/2011 & turunannya 5.
Juni 2023 S S R K J S M 1234 567891011 12131415161718 19202122232425 2627282930 Des KUNJUNGI instagramTidak ada gambar Instagram yang ditemukan. VEKTOR ART
Kamiakan siap mendesainkan ruang tamu Anda sesuai dengan keinginan Anda. Arsitek kami juga akan menyarankan desain terbaik untuk ruang tamu Anda. Segera hubungi kami Jasa Arsitek di 0888 0289 8802. Login / Register. Mundu, Jl. Manggis 168A, Caturtunggal Depok, Sleman, Yogyakarta. 55281
Pekerjaan rumah limasan Homint Pintu rumah memiliki standar ukuran berdasar fungsinya. Beda antara pintu utama ruang tamu dengan kamar tidur dan beda pula dengan ukuran pintu kamar mandi. Pintu ruang tamu biasanya memiliki lubang pintu yang lebih besar, salah satunya berfungsi untuk sirkulasi keluar masuk penghuni dan disamping itu untuk tempat masuk furniture/meubel rumah tangga seperti; sofa, meja, almari, kulkas dan lain sebagainya. Disamping lebar pintu juga harus memenuhi syarat tingginya, syarat tinggi difungsikan juga untuk masuknya barang dan furniture/meubel rumah tangga. Dengan mengetahui fungsi pintu dan lebar serta tinggi pintu, akan juga membantu anda jika ingin nyicil mempersiapkan untuk pesan kusen pintu/daun pintu sebelum membangun. Minimal dengan pesan kusen kayu untuk pintu dan daun pintu terlebih dahulu akan ada tabungan persiapan kebutuhan kayu kusen pintu maupun daun pintunya. Dan juga jika mengetahui lebar dan tinggi pintu akan menjadi bekal pengetahuan anda, agar tidak salah pesan ukurannya. Untuk ukuran standar ini juga dapat di aplikasikan ke dalam material aluminium atau material yang lain selain kayu. Tinggi pintu mempunyai standar ketinggian 210 centimeter tanpa lubang angin-angin, bila memakai lubang angin-angin ditambahkan 45 centimeter. Kami tidak membahas pintu dengan ketinggian diatas 210 centimeter, karena beragam dan sangat relatif tingginya, ada yg 250 sampai dengan 300 centimeter. Lebar pintu standar ada beberapa pertimbangan fungsinya, untuk fungsi pintu ruang tamu lebar 80 s/d 90 centimeter, pintu kamar tidur lebar 70 s/d 80 centimeter, pintu kamar mandi lebar 60 centimeter, dan seperti; pintu dapur, pintu gudang, pintu keluar belakang rumah lebar 70 centimeter. Apabila menginginkan pintu ruang tamu dengan 2 pintu simetris kupu-kupu maka lebarnya untuk kedua pintu adalah 120 centimeter per-pintu 60 centimeter. Ukuran tersebut dapat juga di aplikasi kedalam material selain kayu, misal; almunium dan besi serta material yg lainnya. Sebagai bahan pengetahuan tambahan untuk standar furniture/meubel, seperti; sofa tinggi 75 cm masuk pintu miring, meja makan tinggi 75 s/d 80 cm masuk pintu miring, almari tinggi 180 s/d 200 cm masuk pintu berdiri, kulkas lebar 65 s/d 70 cm masuk pintu berdiri, kitchen set lebar 45 s/d 55 cm masuk pintu berdiri, mesin cuci lebar 45 s/d 50 cm masuk pintu berdiri. Demikian sekilas tambahan informasi dan pengetahuan dasar tentang lebar/tinggi pintu serta lebar/tinggi standar furniture/meubel rumah tangga dan elektronik rumah tangga. Semoga ada manfaat untuk khalayak. Dapat dibaca artikel arsitektur dan tips seputar bangunan Arsitek hijau Arsitektur tradisional Bangunan heritage Bangunan resto Menghitung AC Menghitung cat dinding Menghitung genset rumah tangga Memilih pompa air rumah tangga Memilih dan menghitung tandon air Menghitung septictank Salam, Hakim Homint Kami adalah arsitek yang dalam mendesaian selalu mengedepankan keinginan dan ide dari sang pemilik bangunan, dan selanjutnya kami akan menuangkan konsep dari segi pendekatan fungsi dan estetika bangunannya. Disamping itu kami juga membantu dalam pekerjaan-pekerjaan dan desain interiornya. Lihat lebih banyak pos Navigasi pos
. 32 219 394 197 233 0 51 260
standar ruang tamu data arsitek